PASCALAUBIER – Sejak kembali ke Gedung Putih, Donald Trump kembali memberlakukan tarif tinggi pada barang impor dari China. Kebijakan ini telah memicu ketegangan antara dua negara ekonomi terbesar dunia, yakni Amerika Serikat dan China. Artikel ini akan membahas secara mendalam dampak dari kebijakan tarif tersebut dan bagaimana hal ini mempengaruhi hubungan kedua negara.
Latar Belakang Kebijakan Tarif
Kebijakan tarif yang diberlakukan oleh Trump bukanlah hal baru. Selama masa jabatannya, Trump menggunakan tarif sebagai alat untuk menekan China dalam hal perdagangan. Pada tahun 2025, Trump meningkatkan tarif pada barang-barang China hingga 34%, sebuah kebijakan yang dianggap lebih ekstrem dibandingkan perang dagang sebelumnya.
Dampak Ekonomi
Menurut laporan dari Bloomberg, kebijakan tarif terbaru ini diperkirakan dapat menurunkan pertumbuhan ekonomi China hingga 1-2.4 persen poin pada tahun 20252. Ini menunjukkan bahwa dampak ekonomi dari kebijakan ini sangat signifikan, tidak hanya bagi China tetapi juga bagi pasar global.
Reaksi China
Sebagai respons, China memberlakukan tarif balasan yang setara pada barang-barang Amerika. Langkah ini menciptakan situasi saling balas yang memperburuk hubungan diplomatik kedua negara. Selain itu, China juga telah melarang beberapa perusahaan Amerika untuk beroperasi di negaranya sebagai bagian dari tindakan balasan4.
Kesimpulan
Ketegangan yang meningkat antara AS dan China sebagai akibat dari tarif yang diberlakukan oleh Trump menimbulkan risiko besar bagi ekonomi global. Oleh karena itu, penting bagi kedua negara untuk mencari jalan keluar yang dapat meredakan situasi ini demi kepentingan bersama. Kebijakan tarif ini tidak hanya berdampak pada ekonomi tetapi juga mempengaruhi stabilitas hubungan internasional secara keseluruhan.