PASCALAUBIER – JAKARTA – Arimbi, seorang ibu rumah tangga, mengaku dipaksa oleh mantan suaminya untuk membuat laporan palsu kepada pihak berwajib. Kini, Arimbi berencana untuk mengklarifikasi hal ini kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) agar kebenaran dapat terungkap dan ia bisa mendapatkan keadilan.

Arimbi menceritakan bahwa mantan suaminya, yang tidak disebutkan namanya, memaksa dirinya untuk membuat laporan palsu dengan tujuan untuk menjatuhkan pihak ketiga yang memiliki konflik dengan mantan suaminya. “Saya merasa sangat tertekan dan takut. Saya tidak ingin melakukan hal ini, tetapi saya dipaksa,” ujar Arimbi dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta, Jumat, 27 Desember 2024.

Arimbi berharap dengan mengklarifikasi hal ini kepada DPR, ia bisa mendapatkan perlindungan hukum dan keadilan. “Saya ingin semua pihak tahu bahwa saya tidak pernah berniat untuk membuat laporan palsu. Saya dipaksa dan saya ingin kebenaran ini terungkap,” tambahnya.

Arimbi juga mengungkapkan bahwa ia telah mengumpulkan bukti-bukti yang mendukung pernyataannya, termasuk rekaman percakapan dan pesan teks yang menunjukkan tekanan yang diterimanya dari mantan suaminya. “Saya memiliki bukti yang cukup untuk menunjukkan bahwa saya dipaksa. Saya berharap DPR bisa membantu saya,” ujarnya.

Arimbi berharap bahwa dengan klarifikasi ini, ia bisa mendapatkan perlindungan hukum dan keadilan. “Saya ingin semua pihak tahu bahwa saya tidak pernah berniat untuk membuat laporan palsu. Saya dipaksa dan saya ingin kebenaran ini terungkap,” tambahnya.

Arimbi juga mengungkapkan bahwa ia telah mengumpulkan bukti-bukti yang mendukung pernyataannya, termasuk rekaman percakapan dan pesan teks yang menunjukkan tekanan yang diterimanya dari mantan suaminya. “Saya memiliki bukti yang cukup untuk menunjukkan bahwa saya dipaksa. Saya berharap DPR bisa membantu saya,” ujarnya.

Arimbi berharap bahwa dengan klarifikasi ini, ia bisa mendapatkan perlindungan hukum dan keadilan. “Saya ingin semua pihak tahu bahwa saya tidak pernah berniat untuk membuat laporan palsu. Saya dipaksa dan saya ingin kebenaran ini terungkap,” tambahnya.

Arimbi juga mengungkapkan bahwa ia telah mengumpulkan bukti-bukti yang mendukung pernyataannya, termasuk rekaman percakapan dan pesan teks yang menunjukkan tekanan yang diterimanya dari mantan suaminya. “Saya memiliki bukti yang cukup untuk menunjukkan bahwa saya dipaksa. Saya berharap DPR bisa membantu saya,” ujarnya