PASCALAUBIER – Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menyikapi santai kebijakan proteksionis Donald Trump. “Kebijakan Trump itu seperti angin lalu. Fokus kita ke pembangunan domestik,” tegasnya dalam Forum Ekonomi Jakarta, Jumat (16/4).

3 Dampak Nyata Kebijakan Trump

  1. Tarif impor baja AS naik 25%
  2. Pembatalan 5 perjanjian dagang multilateral
  3. Penarikan investasi AS senilai Rp15 triliun dari Asia Tenggara

Meski demikian, Bahlil menegaskan tiga strategi utama Indonesia:

  • Pacu investasi domestik hingga Rp1.200 triliun di Q2 2025
  • Genjot ekspor komoditas non-migas ke 15 negara baru
  • Perkuat industri substitusi impor di 5 sektor prioritas

Fokus pada Kekuatan Lokal

Berdasarkan data BPS, Indonesia memiliki:

  • 270 juta pasar domestik
  • 60% populasi usia produktif
  • 34.000 MW potensi geothermal

“Bahkan, kita bisa swasembada baja tahun depan dengan pabrik di Morowali,” tambah Bahlil.

Peluang di Tengah Gejolak Global

Di satu sisi, Bahlil mendorong perluasan kerja sama dengan Uni Emirat Arab dan Turki. Di sisi lain, ia menggalang 500 startup lokal untuk masuk sektor manufaktur.

Respons Cepat Pelaku Usaha

Tak hanya menyetujui strategi ini, Kadin Indonesia telah menyiapkan 3 langkah konkret:

  1. Pembentukan 10 kawasan industri hijau
  2. Pelatihan digital untuk 1 juta UMKM
  3. Skema pendanaan syariah bagi pengusaha muda

Target 2025

Indikator Target
Investasi Domestik Rp1.200 T
Ekspor Non-Migas USD 300 M
Penyerapan Tenaga Kerja 5 juta orang

Kesimpulan

Dengan strategi ini, Indonesia berpotensi tumbuh 6% di 2025. Masyarakat diajak pantau perkembangan via aplikasi BKPM Now.